Menyikapi pernyataam Donald Trump yang mengakui bahwa Jerusalem adalah ibukota negara Israel netter yang mendukung kemerdekaan Palestine mengecam pernyataan Donald Trump tersebut. Efek yang ditimbulkan dari pernyataan tersebut meluas tak hanya Trump yang diserang oleh warga net namun negara Israel sendiri juga mendapat serangan dari para pendukung Palestina. Salah satu cara mereka menyerang negara Israel adalah dengan memboikot produk-produk buatan Israel atau lebih luasnya semua produk yang dibuat oleh orang Yahudi. Seruan boikot Israel ini telah meluas ke segala penjuru dunia semenjak kemelut antara Palestina-Israel semakin memanas.
Apa tujuan pemboikotan ini?
Tidak lain tujuan pemboikotan semacam ini adalah untuk menjatuhkan negara Israel secara perlahan dengan memboikot atau memberhentikan pemakaian semua produk dagang yang berkaitan dengan negara Israel. Dengan memboikot produk-produk Israel diharapkan Israel akan mengalami krisis ekonomi sehingga mereka menyadari bahwa mereka bersalah atas kemerdekaan warga Palestina.
Apakah cara ini efektif?
Bila produk yang mereka buat adalah dalam bentuk barang, jelas sangat efektif untuk menjatuhkan kejayaan sebuah perusahaan atau bahkan sebuah negara. Namun lain halnya dengan negara Israel, kalian tahu produk apa saja yang dibuat Israel? Apakah hanya berupa barang? Yang jelas tidak. Israel termasuk negara maju khususnya di bidang teknologi. Pernahkah kalian merenungkan selama ini kita adalah pengguna produk-produk dari bangsa Israel/orang Yahudi? Kebanyakan hasil inovasi teknologi merupakan hasil ciptaan bangsa Israel. Mulai dari teknologi sederhana hingga teknologi mutakhir.
Kita hidup dengan produk-produk bangsa Israel(kaum Yahudi)
Facebook adalah buatan Mark Zuckerberg yang notabene adalah seorang Yahudi. Tak pernah bisa dibayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa mengenal Facebook. Kita tak akan mengetahuil apa itu viral, apa yang terjadi di luar sana.
Bagaimana dengan Nokia, Dell, Carefour dan masih banyak lagi itu semua bergerak karena adanya orang Israel/Yahudi yang berkecimpung dalam perkembangannya. Tanpa membicarakan masalah agama sadarkah kita bahwa sulit untuk lepas dari produk-produk Israel tersebut. Pemboikotan ini tidaklah berarti bila kita sendiri sulit terlepas dari produk-produk bangsa Israel yang telah beredar.
Kita memboikot produk saudara kita
sumber gambar: penulispro.com
Terlepas dari pemboikotan terhadap produk-produk Israel yang kini kian gencar diserukan di media mana pun. Kita tak pernah menyadari bahwa ternyata kita telah memboikot produk dalam negeri sendiri. Bagaikan peribahasa "Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak". Kita sibuk mengurusi urusan luar negeri, sampai kita lupa punya masalah yang harus kita hadapi di negara ini.Kita terlalu gengsi untuk membeli jajanan dipinggir jalan. Dibelilah jajanan mewah di mall yang dikendalikan oleh investor asing. Terlalu murah membeli kopi di warung dekat rumah kita. Pergilah kita ke cafe mahal untuk kita pamerkan di sosial media. Sudah terlalu biasa mencicipi kue buatan toko. Dipesanlah kue dari bisnis artis terkenal untuk sekadar mengikuti tren. Kita tidak pernah menyadari adar kalau hal semacam itu merupakan salah satu bentuk pemboikotan terhadap usaha para pedagang kecil yang mengawali usahanya dari nol. Inilah yang mengakibatkan ekonomi hanya bejalan di kalangan pedagang/pebisnis besar, namun macet pada pedagang kecil. Inilah yang seharusnya kita perhatikan.
Sebelum kita melakukan hal besar, alangkah baik kita mulai melakukan hal sederhana terlebih dahulu. Janganlah terlalu bersikap hedon. Tak perlu terlalu mengumbar kekayaan yang kita miliki. Jadilah pelopor penggerak ekonomi nasional. Dengan berusaha mencintai produk-produk dalam negeri khususnya hasil buatan para pedagang/pengusaha kecil.
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda sesuai topik yang ada. Baca, komentar, sebar