Rusaknya SUGBK, Bukti Orang Indonesia Buta Ketertiban? - Celoteh Netter

Breaking

Facebook Fanspage

BANNER 728X90

Sunday, 18 February 2018

Rusaknya SUGBK, Bukti Orang Indonesia Buta Ketertiban?

sumber: kompas.bola

Berakhirnya Piala Presiden 2018 tidak hanya diakhiri dengan kemenangan Persija Jakarta atas Bali United tadi malam, namun menyisakan kerusakan yang parah di Stadion Utama Gelora Bung Karno(SUGBK). Kerusakan dapat terlihat jelas di gerbang masuk stadion dan tribun penonton. Stadion yang baru di renovasi tersebut telah mengalami dua kali kerusakan yang cukup berarti setelah menggelar pertandingan persahabatan antara Indonesia dan Islandia pada Januari lalu dan terakhir, kala Persija menjamu Bali United dalam final Piala Presiden malam tadi.


potret perilaku penonton kala Indonesia melawan Islandia(14/1)


Renovasi SUGBK yang telah menelan dana Rp 2,6 trilun tersebut merupakan wujud persiapan Indonesia untuk menyelenggarakan Asian Games tahun ini. Sangat disayangkan karena ulah penonton pertandingan yang tidak tertib, dalam sebuah pertandingan saja sudah menghancurkan 20% fasilitas SUGBK dan kerusakan sudah terjadi dua kali ini semenjak SUGBK mengalami renovasi besar-besaran. Kerusakan pertama terjadi kala Indonesia melawan Islandia deretan tribun penonton patah karena aksi suporter yang melompat-lompat di atas kursi penonton. Kerusakan kedua, ketika penonton pendukung Persija yang tidak kebagian tiket mendobrak masuk gerbang stadion saat final Piala Presiden kemarin.


rekaman CCTV yang menunjukkan anarkisme suporter Persija saat mencoba masuk stadion(18/2)

Ini merupakan cerminan sikap buruk masyarakat kita. Pada dasarnya pemerintah sudah mengupayakan untuk mebangun infrastrktur yang memadai untuk semua bidang baik itu kesehatan, pendidikan, atau bahkan olahraga. Dan kenyataan yang kita hadapi adalah banyaknya masyarakat yang kurang peduli terhadap fasilitas umum dan tidak tertib pada aturan yang ada. Namun saat semua fasilitas itu telah mengalami kerusakan, mereka menuntut untuk perbaikan yang lebih memadai. Apakah pemerintah menyediakan itu untuk dirusak? Inilah yang menyebabkan Indonesia sulit berkembang, saling tuding-menuding kesalahan.

Melihat kejadian di atas, sudah selayaknya kita introspeksi diri. Sudahkah kita menjadi masyarakat yang baik? Tentunya kita tidak akan mau tertinggal dari bangsa-bangsa karena kita hanya sibuk mengurusi kelakuan buruk dari bangsa kita sendiri. Dengan ikut menjaga ketertiban dan merawat fasilitas umum yang ada kita sudah ikut serta menunjukkan kesadaran kita sebagai warga negara yang baik dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar Anda sesuai topik yang ada. Baca, komentar, sebar