sumber gambar: lintasjari.com
Akhir-akhir ini Indonesia tengah menghadapi permasalahan
serius yang mengatasnamakan agama. Banyaknya isu tentang penyerangan pada
pemuka agama, ujaran kebencian pada agama lain, sampai penisataan ajaran suatu agama.
Kabar-kabar tersebut kian meneror warganet yang kurang kritis. Pasalnya banyak
berita yang disebarluaskan disinyalir adalah berita bohong alias hoax untuk memecah keharmonisan Negara Indonesia yang mempunyai ragam masyarakat yang berbeda ini.
sumber gambar: gusdurianmalang.net
Tidak terbantahkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Namun, diantara keberagamannya itu terkadang disalahartikan oleh beberapa kelompok untuk membuat pemahaman baru tentang sesuatu hal seperti halnya agama. Di Indonesia banyak kasus penyimpangan ajaran agama yang dapat membahayakan NKRI karena memiliki paham radikal, tidak sesuai dengan ajaran agama yang sebenarnya dan menyalahi pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Seperti baru-baru ini permasalahan tentang video berisi kelompok jamaah
ibadah umrah asal Indonesia yang melakukan sa'i sambil menyanyi lagu Ya Lal
Wathan yang viral dan mengundang kontroversi di awal Maret lalu, kini dunia maya kembali dihebohkan dengan
video yang diduga melecehkan agama Islam dan penyesatan ajaran yang dilakukan
oleh kelompok yang mengatasnamakan Kelompok Sawunggaling dari Surabaya.
Bagaimana tidak, shalawat yang seharusnya ditujukan kepada
Nabi Muhammad SAW diubah liriknya menjadi "Pancasila" dan
"Indonesia" pada bagian "Muhammad" dan
"Wassal(a/i)m". Bukan hanya itu ditambah lagi ada ritual mengelilingi
layaknya tawaf di Kabah namun di sini mereka mengelilingi bendera merah putih
dan lambang burung garuda Pancasila.
Dilain kasus ada pula sholawat yang dikumandangkan kelompok
lain dan di dalam syairnya terdapat kata-kata Merah Putih, Nahdlatul Ulama,
Banser, Jokowi. Dalam video yang berdurasi 1 menit itu hanya dilakukan oleh
beberapa orang berbeda dengan video sholawat Pancasila yang dilakukan oleh
lebih banyak orang dan berdurasi 4 menit lebih panjang serta dilakukan ritual mengelilingi bendera dan lambang garuda Pancasila yang kedua aksi dalam video berbeda tersebut tidak sesuai dari ajaran agama Islam yang sebenarnya.
Sejatinya sholawat bagi umat Islam adalah cara umat Islam
mendoakan Nabi Muhammad SAW dan keluarga kepada Allah agar mendapat syafaat
Nabi Muhammad. Namun mendoakan Indonesia(negara) dan Pancasila(dasar
negara),atau bahkan golongan bukan termasuk arti dari sholawat itu sendiri.
Terlebih ajaran Islam manapun tidak
mengajarkan sholawat untuk Negara dan dasar negara serta kelompok tertentu.
Kedua video tersebut sudah tersebar luas di jejaring sosial
Facebook. Banyak komentar tentang video tersebut dan beranggapan bahwa video
tersebut dibuat oleh kelompok pembela NKRI namun disalah artikan dengan
mencampuradukkannya dengan agama. Ada lagi yang berpendapat bahwa video tersebut
dibuat oleh orang nonmuslim untuk menghina dan mengadu umat Islam di Indonesia dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Terlepas dari itu semua kembali pada Pancasila sila ke-1 Ketuhanan Yang
Mahaesa yang intinya semua bangsa Indonesia harus bertuhan dan tidak ada agama yang
menyembah dan bersholawat pada negara dan dasar negara apalagi kelompok
masing-masing. Dan pesan untuk semua warganet yang melihat video yang seperti demikian jangan mudah untuk terpancing karena bangsa kita akan terpecah belah bila kita mudah terpancing dengan hasutan yang disebar di dunia maya.
Simak kedua videonya berikut
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda sesuai topik yang ada. Baca, komentar, sebar